Kehidupan desa yang damai sekelip mata menjadi suram kerana pemergian ibu tercinta. Bukan sekadar suram, awan seolh-olah menjadi gelap-gelita. Emneya terpingga-pingga sendirian mencari langkah. Ternyata mendung yang singgah ada pelangi yang sedang menanti. Cinta terpatri, kasih bersemi. Erman dan Emneya terus bahagia melayari bahtera indah rumah tangga.
Namun pelangi pula semakin sirna. Di saat cinta sudah disulam dengan rona-rona kasih yang tulus, tanpa diduga, sang suami berpaling tadah. Emneya dilandai badai gelora yang silih berganti. Nasibnya sebagai anak pungut terus dilaung tanpa belas. Rencana allah, kehadiran teman baiknya Aril Sadiq adalah titik mula dia dipertemukan dengan keluarga kandungnya.
Walau bagaimanapun, terlalu mahal harga sebuah senyuman yang terukir. Terlalu panjang sebuah perjalanan seorang Emneya menuju kebahagiaan yang dicari. Mampukah pelangi yang sirna itu berwarna indah kembali?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan